This is my first vampfic so don’t judge me if it’s too lame 😀
disclaimer : The author hasn’t met anyone here described,nor does the author mean to suggest that these people act this way in real life (okay maybe the last one is not 100% true tee hee) but this writing is a purely work on fiction.
Dedication : for my friends whom requested me write in Indonesian and publish it.

Heechul perlahan membuka matanya. Ia benar benar tak mengenali dimana dirinya berada sekarang. Disekitarnya hanya terdapat beberapa jalan kecil dan pepohonan rindang yang justru terlihat seram karena gelap. Dia berusaha dengan keras mengingat apa yang dilakukannya semalam sampai ia bisa sampai ke tempat yang aneh ini,tetapi ia tetap tidak bisa. Heechul memutuskan untuk menyetir mobilnya kearah jalan yang paling besar,nampaknya itu adalah jalan utama. Sudah sekitar sepuluh kilometer dia menyetir tapi tak juga terlihat ada rumah penduduk ataupun sarana umum. “Dimana aku sebenarnya?” gumamnya dalam hati.
Dari jauh ia melihat sebuah bangunan besar yang memancarkan cahaya terang,suara berisik yang ada didalam juga terdengar semakin kencang. Rupanya itu adalah sebuah kafe dan ternyata kafe itu cukup ramai pengunjung,hal itu terlihat jelas dari beberapa kendaraan yang parkir di depan kafe tersebut. Heechul memutuskan untuk memarkir mobilnya dan masuk kedalam,dengan pikiran siapa tahu ia bisa menanyakan arah jalan atau sekedar minum minum sebentar atau bahkan barangkali ia bisa menemukan seeorang yang cocok untuknya. Tapi ia segera menghapus ide terakhir dari pikirannya.
Interior kafe tersebut cukup mewah,Heechul bingung mengapa kafe yang berada di tempat yang bahkan tidak terjangkau ini bisa memiliki interior sebagus itu. Ia berjalan menuju salah satu meja yang agak jauh dari pintu masuk dan duduk disitu. “Permisi tuan,ada yang bisa saya bantu?” seorang pelayan lelaki yang berwajah manis,atau bahkan bisa dibilang lebih ke arah cantik berdiri sambil tersenyum. Heechul masih terdiam karena masih bingung mengapa kafe tersebut memiliki interior sebagus dan semahal itu,ia juga berpikir apa uangnya akan cukup. “maaf tuan,adakah yang bisa saya bantu?” sang pelayan mengulanginya sekali lagi. “Oh iya maaf,aku tadi sedang melamun” mukanya memerah karena agak malu. “Ingin pesan apa tuan?,ini menunya”. Heechul melihat lihat sebentar lalu memesan sepiring nasi goreng Beijing dan segelas teh. “baiklah tuan,silahkan ditunggu pesanannya”
Tak berapa lama pesanannya datang. Ia terkejut karena cepat sekali makanan itu tersaji,dan yang membuatnya lebih terkejut adalah rasanya yang sangat enak. Setelah ia menghabiskan pesanannya,Heechul memutuskan untuk tidak langsung pergi. Selain suasana di kafe itu sangat enak,ia juga merasa kalau untuk saat ini kafe tersebut adalah tempat yang paling aman baginya karena diluar gelap sekali. Heechul lalu mencoba membuat dirinya rileks dan melupakan masalahnya,ia menutup matanya dan tanpa sadar ia tertidur. “Permisi tuan,bisakah anda bangun? Kafe kami akan tutup” suara pelayan lelaki tadi terdengar jelas dan membangunkannya dari tidurnya yang begitu lelap tadi. “Maaf tuan,tapi ini bill dari makanan anda”. “Pelayan ini begitu sering mengucapkan kata maaf”,pikirnya. “Oh,baiklah” ia lalu mengambil dompetnya dan membayar makanan tadi. Sial benar nasib heechul,uangnya benar benar pas untuk membayar makanan itu dan tak ada sisa. Ia segera menuju parkiran,disitu tidak ada lagi mobil lain selain mobil miliknya. Dia mencoba menyalakan mobilnya berkali kali tetapi tidak juga bisa. Heechul benar benar bingung,seingatnya tak ada masalah dengan mobilnya.
Ah, ternyata bahan bakarnya habis. Heechul melihat di sesekilingnya tidak ada pompa bensin atau semacamnya,hanya jalan jalan gelap dan pepohonan. Maka ia memutuskan untuk masuk lagi kedalam kafe tadi. “Permisi…Permisi…”. Keluarlah seorang pelayan,tetapi ini bukan pelayan yang tadi melayaninya. Pelayan yang ini luar biasa tampan dan tidak cocok menjadi pelayan. “Ada yang bisa kami bantu?” suaranya juga tak kalah indah dengan wajahnya. “Begini,bensinku habis. Apakah kafe ini punya persediaan bensin?” pelayan tadi lalu masuk kedalam. Heechul bingung apakah pelayan tadi mengambilkan bensin atau bermaksud mengabaikan dirinya,tetapi ia memutuskan untuk menunggu saja.
Pelayan tampan tadi lalu keluar “Maaf,di kafe ini hanya temanku kibum pegawai yang mempunyai kendaraan bermotor. Dan kelihatannya ia sudah pulang”. “ternyata si pelayan ini baik juga,ia tidak berniat mengacuhkanku tadi” pikirnya . “Baiklah,terima kasih” Heechul lalu berjalan lemas. “Tuan” tiba tiba pelayan tampan tadi memanggilnya. “Tuan,kau bisa menginap disini jika mau. Kebanyakan karyawan kafe ini menginap disini,di lantai atas. Dan masih ada kamar kosong”. Heechul berbalik “Terima kasih atas tawaranmu,kau baik sekali”. Pelayan tadi tersenyum “Jangan berterima kasih kepadaku tuan. Anda patut berterima kasih pada pemilik kafe ini karena ia sangat baik” katanya singkat. Ia lalu mengantarkan heechul ke kamar yang dimaksud. “Silahkan tuan” kata pelayan tadi sopan. “jika kau butuh bantuan,panggil saja aku. Kamarku empat pintu sebelah kiri dari sini” lalu pelayan tadi berjalan kearah kamarnya. “Tunggu,namaku Kim Heechul. Kau bisa memanggilku hee,heenim,heechul. Apapun lah terserah kau. Ngomong ngomong siapa namamu?”. “Namaku Cho Kyuhyun tuan,kau bisa memanggilku kyu.”. “Baiklah Kyu” lalu Heechul masuk kedalam kamar.
Kamar itu memang tidak terlalu luas,tetapi cukup bersih dan rapi. Kasurnya juga empuk dan sangat nyaman. Ia langsung tertidur begitu menyentuh kasur karena sangat pusing dan lelah. Keesokan harinya,kelihatannya ia bangun sangat pagi karena terlalu cepat tertidur. Lalu ia melihat jam tangan yang ia pakai,masih pukul tujuh pagi. Terdengar suara ketukan di pintu kamarnya “tuan…”. “Iya sebentar” balasnya setengah berteriak sambil berjalan kearah pintu dan membukanya. “Maaf tuan,aku hanya memastikan kau sudah bangun. Kyu berpesan agar aku menanyakan kepadamu,kapan kau ingin pulang?”. Ternyata yang mengetuk pintu tadi adalah pelayan yang semalam melayaninya. Heechul terdiam sejenak “aku tidak tahu,bahan bakar mobilku habis. Uangku juga habis untuk membayar pesananku semalam.” Tetapi pelayan itu hanya tersenyum “Kau boleh tinggal disini tuan,tuan siwon pasti mengizinkanmu. Ia sangat baik”. Heechul Nampak agak kebingungan. “tuan siwon adalah pemilik kafe ini” jelasnya. “Oh,aku pasti sangat berterima kasih padanya. Siapa namamu?”. “Namaku Hyukjae,tapi aku biasa dipanggil Eunhyuk. Siapa namamu tuan?”. “Aku Kim Heechul” katanya seraya mengusap mata yang masih agak mengantuk. “Oh iya tuan,ada sesuatu yang terlupa. Kalau kau mau mandi,kamar mandinya ada di ujung lorong sana. Dan kalau kau ingin makan,biasanya ada sepanci besar makanan untuk karyawan sesaat sebelum kami membuka kafe ini”. “Baiklah,terima kasih.”
“Wow,makanan ini enak sekali!” Heechul terpesona dengan kelezatan makanan yang disajikan. “Ini chef kami yang membuatnya tuan,aku juga sangat menyukai makanan buatannya” kata Kyuhyun antusias. “Apa chef itu juga tinggal disini?,aku belum melihatnya sejak tadi” Kata Heechul sambil melihat sekeliling. “Sebentar lagi juga ia datang tuan. Ia tidak pernah makan bersama kami,alasannya ada saja. Dia adalah lelaki yang sangat misterius tuan,kami tak tahu banyak tentangnya.” Sambar Eunhyuk. “Nah nah,itu adalah chef kami yang bernama hangeng tuan” Kata Kyuhyun setengah berbisik sambil menunjuk seseorang dipojok ruang.
Terlihat seorang lelaki yang berpostur cukup tinggi dan lumayan atletis sedang bersandar di tembok kafe tersebut. Ia mengenakan celana jeans dengan paduan kemeja hitam,jaket kulit,dan kacamata hitam. Ia terlihat begitu keren bagai cahaya petir mengenai mata Heechul. Heem kalian pasti bingung kan? Ya,Heechul adalah seorang hmm kalian bisa menyebutnya gay . Rahasia ini memang ia simpan rapat rapat,hanya teman baiknya yaitu Donghae yang mengetahuinya. Baiklah,kembali ke topic cerita. Pria itu menghadap kearah mereka,tetapi tak terlihat memandang kearah siapa karena ia memakai kacamata hitam. “Hai Han,ini adalah tuan Heechul tamu kita. Mendekatlah kesini,berkenalanlah dengannya. Ia baik Han” Kata Kyu sambil melakukan gesture tangan,lalu lelaki dengan kacamata hitam tadi mendekat,mengulurkan tangannya. “Han” katanya tanpa ekspresi. Heechul merasa agak takut dan merasa aneh,tapi ia tetap mengulurkan tangannya. “Kim Heechul” Heechul tetap mencoba untuk tersenyum. “Ia kehabisan uang dan bensinnya habis,jadi aku menawarinya tinggal disini” Lanjut Kyuhyun. “Oiya tuan,dimana kau tinggal?”. “Aku tinggal di selatan”. “Oh tuan,itu tak jauh dari sini. Tunggu saja Kibum datang”. Heechul bingung,bagaimana bisa tempat tinggalnya tak jauh dari sini sementara ia sudah menyetir jauh dan tak juga menemukan perumahan atau perkampungan. “Baiklah,aku sangat berterima kasih pada kalian” Kata Heechul sopan.
“Aku akan mengantarnya pulang” Ucap Hankyung tegas. Semua orang dimeja kaget,termasuk Heechul. “Apakah kau yakin Han?” Kata Eunhyuk heran. Hankyung tak menjawab tetapi menganggukkan kepala. “Tapi kau tak punya kendaraan kan? Apa kau akan menunggu Kibum datang?”. Hangkyung terdiam sesaat,lalu menjawab “Itu mudah” katanya sambil mengeluarkan kunci dari sakunya. “Itu kunci apa” Kata Eunhyuk,tapi Hankyung tak menjawab. Suasana menjadi sunyi,lalu Kyukhyun berinisiatif untuk menanyakan sesuatu pada Hankyung agar suasana tidak hening. “Itu milik siapa han,tentu saja kan bukan milikmu?” Tapi Hankyung tetap tak menjawab. Heechul berbisik “Mengapa kalian tidak marah,ia baru saja mengacuhkan kalian” Lalu Kyuhyun mengatakan “Sudah biasa” dan Eunhyuk tersenyum simpul. “Um… Ah… Hankyung,mengapa kau mau mengantarku? Um… kupikir… Um…. Kau… Um…” Tiba-tiba Hankyung memotong omongan Heechul yang terputus putus karena gugup dengan mengatakan “Aku rindu Selatan” Air mukanya tetap datar dan tanpa ekspresi,lalu ia berjalan kearah luar.